Ini Kata Kepala BKPM Soal Isu Serbuan TKA Tiongkok

By Admin

nusakini.com--Belakangan ini isu serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) Asal Tiongkok menjadi perbicangan masyarakat. Menurut Kepala BKPM Tomas Trikasih Lembong, TKA menjadi komponen kritis dari Investasi. 

"Kita meminta investor mempertaruhkan triliunan rupiah modal mereka di negara kita. Wajar mereka mengirim orang mereka untuk menjaga investasi tersebut. Masing-masing TKA itu menghasilkan 4-9 tenaga kerja lokal. Jadi 1 TKA yang masuk menciptakan 3-9 lapangan kerja baru untuk TKI," kata Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong, di Kopitiam QQ, Pasific Place, Jakarta Selatan, seperti dilansir detik.com, Rabu (4/1). 

Ia menambahkan, berdasarkan data BKPM masuknya TKA ke Indonesia tersebut dibutuhkan untuk pemasangan beberapa komponen atau sistem yang menggunakan bahasa dari negara investor. Setelah pekerjaan itu selesai, jumlah penggunaan TKA akan dikurangi karena sebenarnya penggunaan TKA lebih boros karena gaji yang lebih tinggi daripada tenaga kerja lokal. 

"Data BKPM sangat jelas menunjukkan lapangan kerja yang diciptakan dari investasi jauh lebih banyak untuk tenaga kerja lokal dibanding asing. TKA itu biasanya hanya di awal proyek, pemasangan peralatan mesin-masin yang pakai bahasa Jepang, tapi begitu memasuki tahun kedua mereka pulangkan segera karena gajinya mahal pake ekspat," papar Lembong. 

Secara bertahap, nantinya investor asing akan melatih tenaga kerja lokal untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Hal itu karena perbandingan gaji antara TKA dan tenaga kerja lokal yang lebih murah. 

Ia menyebut ada beberapa kesalahan pahaman seputar tenaga kerja asing. Menurutnya, adanya investasi asing dan masuknya tenaga kerja asing tersebut justru menumbuhkan bisnis lokal di sekitar kawasan investasi itu. Misalnya ketika di kawasan industri, para pegawai membutuhkan jasa laundry sehingga tumbuh toko yang menawarkan jasa laundry.(p/ab)